STRATEGI PEMASARAN TERBARU 2021 &
TEKNIK MEM-FOLLOW UP DALAM BIDANG ASURANSI
Seorang marketing handal senantiasa dituntut untuk selalu siap
menghadapi segala situasi dan kondisi calon klien yang ditemui, tidak peduli
kapanpun waktunya Ia senantiasa diharuskan mampu mengatasi setiap permasalahan
atau hambatan yang dilontarkan calon konsumen sebagai penolakan ataupun
sanggahan atas segala penawaran dan penjelasan tentang produk yang ditawarkan.
Sebuah penolakan dan ataupun sanggahan yang tujuan akhirnya ke engganan
seseorang untuk bergabung pada hakekatnya adalah bukanlah ke-Tidakmauan, melainkan sebuah penundaan, dan hal ini terjadi
karena beberapa sebab / alas an diantaranya adalah sebagai berikut ini;
1)
Kurang jelasnya
pemahaman akan sebuah produk yang ditawarkan
2)
Produk yang
ditawarkan tidak sesuai dengan kebutuhan calon konsumen, atau dengan kata lain
“salah sasaran”.
3)
Kepercayaan seorang
konsumen kepada seorang pemasar asuransi kurang
Sebenarnya masih ada
beberapa hal lain, yang akan kami
jelaskan pada tulisan berikutnya, untuk sekarang ini akan kami kupas 3 hal
diatas, karena merupakan hal yang umum atau mendasar yang sering terjadi atau
kami alami sendiri.
Sesuatu yang
tertunda bukan berarti tidak akan pernah terjadi, namun sebaliknya, akan
terjadi ,hanya saja waktunya bukan sekarang. Oleh karena itu seorang pemasar
senantiasa memiliki sebuah catatan atau lebih dikenal dengan “data prospekan”
.Apa dan bagaiman cara membuat data
prospek yang baik dan benar akan kami jelaskan pada bab tersendiri.
Hal dasar yang
menyebabkan sebuah proses penawaran tertunda
1)
Produk yang kita
tawarkan haruslah sangat kita pahami betul seluk beluknya, ibaratnya adalah
diri kita sendiri . Kita pasti tahu hal apa saja yang kita sukai maupun tidak
kita sukai, sangat detil..!
Jadi intinya adalah produk yang kita tawarkan adalah representasi diri
seorang pemasar itu sendiri .
Maka dari itu jika
menawarkan program asuransi anda harus menerangakan dari berbagai segi maksud
dan pengertian tentang asuransi, baik secara aturan pemerintah, agama atau
pakailah sebuah gambaran perumpamaan dari contoh kehidupan sehari-hari.
Dan yang perlu di ingat
saat memberi sebuah penjelasan adalah kita tahu siapa yang kita hadapi,
maksudnya disini adalah latar belakang dari calon konsumen kita,baik itu segi
pendidikan, lokasi tempat tinggal, pekerjaan, usia dsb.
Hal tersebut sangat
amat penting karena menentukan seberapa besar peluang peluang keberhasilan
kita, hal tersebut berpengaruh terhadap model kata/ kalimat yang akan kita
pakai untuk menjelaskan, gaya bahasa kita, dan tutur kita.
Setelah kita siap
dengan hal tersebut diatas, maka pasti perbincangan akan terasa seperti
natural, namun tetap mengedepankan focus tentang produk kita, sampaikan secara
transparan, apa adanyadan meskipun ada hal yang harus “digelapkan”, usahakan
disampaikan secara jeli dan masuk akal, serta penuh dengan kejujuran.
Yang berikutnya
adalah berikan tes secra ekplisit terhadap calon konsumen kita dengan melempar
pertanyaan terbuka, hal ini bertujuan untuk mengetahui sampai tahap mana calon
konsumen memahami detil penjelasan produk kita
2)
Ibarat seseorang
yang mendapat undangan ke pesta atau acara tertentu, sudah barang tentu kita
akan memilah pakaian mana atau yang bagaimana yang akan kita kenakan, agar
tidak dikatakan orang lain salah tempat atau malah sebagai bahan olok- olokan
pengunjung lain, karena setelan yang kita kenakan tidak sesuai dengan tempat/
waktunya .